Selasa, Desember 3, 2024
BerandaTanjungpinangDua Tahun Terakhir, Tanjungpinang Diterpa 596 Kali Bencana

Dua Tahun Terakhir, Tanjungpinang Diterpa 596 Kali Bencana

Beritaibukota.com,TANJUNGPINANG -Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat mencatat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir periode 2016-2020 terdapat 17.032 kali kejadian bencana yang terjadi di tanah air. Dari data tersebut, hampir 99 % kejadian bencana yang dilaporkan adalah jenis bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, cuaca ekstrem, kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan.

Data yang dirangkum BNPB selama periode 2021, tercatat setidaknya ada 2.172 kejadian bencana alam hingga 3 November 2021 yang juga didominasi oleh jenis bencana hidrometeorologi. Dari data tersebut, perlu di garis bawahi bahwa kejadian bencana itu bukanlah jumlah yang kecil. Apabila dirata-rata, maka setidaknya Indonesia mengalami kejadian bencana sebanyak 10 kali dalam sehari di sisi lain setiap bencana juga diikuti oleh kerugian harta dan jiwa raga.

“Kota Tanjungpinang sendiri pada dua tahun terakhir telah terjadi sebanyak 596 kali kejadian bencana. Data yang dirangkum oleh badan penanggulan bencana daerah Kota Tanjungpinang selama periode 2021, tercatat 359 kejadian bencana alam hingga 31 Oktober 2021. Data ini menunjukan peningkatan yang signifikan atas kejadian bencana alam di Kota Tanjungpinang”, terang Walikota Tanjungpinang, Rahma, Jumat (12/11).

Untuk itu berdasarkan surat dari badan nasional penanggulangan bencana nomor b-290/bnpb/dii/bp.03.02/11/2021 tanggal 08 November 2021 terkait peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman bencana banjir dan gerakan tanah ( longsor ), Polres Tanjungpinang menggelar apel gabungan dalam rangka kesiapsiagaan penanganan bencana alam diwilayah Kota Tanjungpinang.

Apel Gabungan dalam rangka Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam diwilayah Kota Tanjungpinang dipimpin oleh Walikota Tanjungpinang Hj. Rahma, dan dihadiri segenap undangan dari TNI/Polri.

Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando, menyampaikan apel kesiapsiagaan merupakan salah satu rangka antisipasi dampak la nina di wilayah masing-masing, sehingga setiap daerah memiliki rencana kontijensi yang berisikan siapa berbuat apa pada saat menuju kedaruratan nanti.

“Rencana kontinjensi ini perlu dilatih dan disimulasikan, agar meningkatkan kesiapsiagaan kita”, tuturnya. (fik)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.