Beritaibukota.com,- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves Luhut B. Pandjaitan mengatakan Indonesia ingin menjalin hubungan baik dengan negara/teritori lain, termasuk dengan Hongkong. “Kami ingin melakukan kerja sama secara strategis dengan tetap menjunjung tinggi kami sebagai negara maritim,” kata Luhut dilansir dari laman Menkomarves, Kamis (16/12).
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki sumber daya yang beragam untuk dapat dijadikan sebagai peluang investasi dan mengembalikan kondisi perekonomian. Sebagaimana pernyataan Konsul Jenderal RI untuk Hongkong, Ricky Suhendar, dia mengatakan, selama ini, kerja sama bilateral Indonesia-Hongkong telah berjalan dengan baik dan di masa mendatang perlu diperkuat lagi. “Kita memerlukan sifat tangkas dan adaptif untuk dapat melewati pandemi Covid-19,” ujarnya.
Untuk mengembalikan kondisi perekonomian Indonesia dan Hongkong, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan hubungan yang sudah ada. Sesuai informasi yang disampaikan oleh Menko Luhut, Indonesia memiliki peluang investasi di berbagai bidang, seperti hilirisasi sumber daya mineral, pengembangan baterai lithium, transportasi hijau, Energi Baru Terbarukan (EBT), dan penurunan emisi karbon. “Sekarang kami mulai fokus untuk bergerak mewujudkan energi hijau,” sebut Menko Luhut pada kesempatan yang sama.
Indonesia memang kaya akan cadangan nikel, bauksit, tembaga, dan timah yang di masa mendatang dapat dimanfaatkan serta memberi nilai tambah untuk pemurnian dan pengolahan produk. Sumber daya tersebut pun salah satunya dapat digunakan untuk memproduksi baja dan baterai, baik yang berbahan dasar nikel maupun nonnikel. Baterai tersebut pun mendukung kebutuhan green transportation, seperti untuk pengembangan mobil listrik. Secara total, nilai investasinya pun mencapai USD$13.5 miliar dengan kapasitas 12.424.196 ton/tahun.
Menko Luhut pun menjelaskan pada tanggal 16 Desember mendatang akan dilakukan groundbreaking proyek green industrial park di Kalimantan Utara bersama dengan Presiden RI, Joko Widodo. Lokasi tersebut akan menjadi role model penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) atau yang juga akrab disebut sebagai _electric vehicle (EV).
Indonesia juga akan sumber daya alam lainnya, antara lain mangrove, lahan gambut, dan hutan hujan tropis. Indonesia punya 48 persen total mangrove di Asia atau 20 persen sedunia, 7.5 miliar hektar lahan gambut dan merupakan yang terbesar di dunia, serta hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia seluas 125,9 miliar hektar. “Kami terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan 75-80 persen kredit karbon dunia, diantaranya melalui program restorasi, menjaga angka deforestasi, pergeseran menuju penggunaan EBT), dan berkomitmen untuk membangun kawasan industri hijau dan biru,” pungkas Menko Luhut. Upaya-upaya yang dilakukan bukan hanya untuk menjaga hutan Indonesia, tapi juga menjaga iklim di planet. (ko)