Beritaibukota.com,KEPRI – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kepri harus berperan memastikan seluruh anak di Kepri mendapat pelayanan pendidikan yang layak di usia emas anak-anak.
Untuk ituĀ Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad mengukuhkan Hj. Dewi Kumalasari Ansar sebagai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Kepri di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Kamis (19/8). Pada kesempatan itu Gubernur Ansar juga melantik Pengurus Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Provinsi Kepri periode 2021-2024.
Kebijakan-kebijakan yang dibuat PAUD Kepri diminta harus menyertakan dukungan untuk pembangunan pendidikan anak usia dini. Di samping itu perencanaan pembelajaran pada program PAUD juga harus disusun matang untuk memberikan arah yang tepat dalam proses pembelajaran dengan mempertimbangkan keseimbangan antara pendidikan umum dan pendidikan keagamaan.
“Oleh karena itu saya menilai keberadaan PAUD di setiap desa sangatlah penting, untuk memastikan agar seluruh anak di Provinsi Kepulauan Riau ini mendapat pelayanan Pendidikan yang layak pada saat usia emas mereka” ungkap Gubernur Ansar.
Sementara itu Dewi Kumalasari Ansar mengatakan berdasarkan penelitian para ahli pendidikan dan psikologi pendidikan menyatakan bahwa usia dini merupakan usia emas bagi seorang manusia. Hampir 50 persen potensi kecerdasan manusia dibentuk pada usia ini.
“Waktu tidak dapat berlaku mundur, kesalahan stimulasi pendidikan dimasa emas tersebut tidak dapat diperbaiki. Karenanya penting menjadi perhatian orang tua dan semua pihak untuk memanfaatkan masa paud yang ada semaksimal mungkin” kata Dewi Kumalasari.
Dalam kesempatan itu Dewi Ansar mengajak organisasi yang menaungi para pendidik paud seperti IGTKI, Himpaudi, dan IGRA untuk dapat bersama-sama saling berbagi informasi terkait pengembangan proses pembelajaran di masa apalagi dengan melihat pandemi ini.
“Perkembangan teknologi pada abad 21 menuntut adanya kompetensi dan skill peserta didik yang memiliki keterampilan 4k yaitu kolaborasi, komunikasi, kritis, dan kreativitas. Maka para pendidik Paud yang kreatif menjadi ujung tombak dari suksesnya tujuan pendidikan di era revolusi 4.0 atau abad 21 ini” ujarnya. (nto)