Jumat, Desember 6, 2024
BerandaSamosirRindu Anak Sekolah, Pemilik Kantin di Samosir Ingin Segera Covid 19 Berakhir

Rindu Anak Sekolah, Pemilik Kantin di Samosir Ingin Segera Covid 19 Berakhir

Beritaibukota.com, – Sampai sekarang Dinas Pendidikan Samosir belum mengizinkan aktivitas belajar di sekolah. Sekolah masih dianggap rawan dan menjadi tempat penyebaran covid 19. Ini menjadi alasan tepat menutup kegiatan proses belajar mengajar di Sekolah.

Sampai kapan sekolah akan dibuka kembali, waktunya akan menyesuaikan terkait perkembangan covid 19 di Indonesia.

Tutupnya sekolah tentu sangat berpengaruh besar terhadap para penjual makanan dan minuman baik di kantin sekolah maupun di sekitar sekolah. Banyak pemilik kantin harus kehilangan pekerjaan untuk sementara waktu.

Seperti halnya Roslina, 43 tahun yang biasa menjual jajanan mie gomak dan gorengan di lingkungan sekolah SMP Negeri 1 Palipi, SD 13 Pallombuan, serta SMK Negeri 1 Palipi, Kabupaten Samosir.

Sebelum masa pandemi, perharinya Ibu ini bisa maraup keuntungan sekitar Rp60 ribu- Rp80 ribu per hari. Sekarang langsung tutup total. Kondisi ini tentu sebuah pukulan hebat bagi ekonomi keluarga mereka.

Karena sudah tidak punya pekerjaan, Roslina kini membantu suaminya, Erwin Sinaga, 45 di sawah yang mereka miliki.

Roslina selain kehilangan keuntungan, Ibu ini juga merasa sedih karena rindu akan kehadiran anak anak sekolah dikantinnya. Biasanya Ibu ini harus bangun pukul 4 pagi untuk menyiapkan kebutuhan jajanan anak-anak sekolah.

“Sekarang sepi karena Covid. Kantin harus kami tutup, ” ungkap ibu ini.

Hal yang sama juga dialami pedagang lainnya, Sarjono Panjaitan, 37. Di masa waktu sekolah masih dibuka, kesehariannya jualan sosis, roti dan juice. Pandemi covid membuat kantin mereka harus tutup tutup total.

Begitu juga dengan Mardiani Sirait dan suami Tumpal Situmorang penjual mie gomak dan jajanan lain untuk anak sekolah. Mereka juga harus pasrah dengan kondisi saat ini.

Biasanya kantin mereka selalu ramai dikunjungi anak sekolah kini kosong sama sekali.

Namun untuk tetap berjuang membiayai kehidupan lima anak, mereka jualan sarapan pagi di depan rumah.

Roslina, Sarjono dan Mardiani hanyalah contoh kecil yang menjadi korban akibat pandemi covid 19. Masih banyak lagi penjual jajanan lainnya dilingkungan sekolah yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang mengalami hal yang sama. Mereka berharap pandemi ini segera berlalu dan mereka bisa mencari rezeki seperti biasanya.

Harapan dari mereka, Pemkab Samosir juga bisa beri solusi tersendiri untuk memperhatikan masyarakatnya yang sudah kehilangan atau mengalami penurunan hasil mata pencaharian karena covid 19. (Untung Situmorang)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.