Beritaibukota.com,KEPRI – Panitia Seleksi (Pansel) telah mengumumkan hasil seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi madya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2021, Kamis (2/9).
8 Nama dinyatakan lolos seleksi administrasi yaitu Adi Prihantara, Jefridin, Maskur, Misbardi, Misni, Raja Azmansyah, Sardison dan Yusfa Hendri. Dari 8 nama ini ada tiga nama yang kini sedang hangat-hangatnya menjadi pembicaraan publik. Seperti halnya di kalangan pegawai Pemprov Kepri.
Dari jawaban beberapa pegawai Pemprov yang ditanya (sumber dirahasiakan,red), jabatan Sekda kemungkinan besar diisi antara Adi Prihantara ataupun Jefridin. Namun mengingat kondisi adanya ketidak harmonisan antara Ansar-Marlin maka Sardison bisa menjadi jalan tengah ke dua belah pihak untuk membawa kerhamonisan dua belah pihak.
“Infonya sepertinya akan begitu. Pak Sardison akan dipilih,” ungkap salah satu pegawai.
Begitu juga informasi dari sumber berbeda yang didapatkan beritaibukota.com bahwa telah terjadi pembicaraan antara Ansar-Marlin dengan salah satu tokoh terkenal di Kepri. Dalam pembicaraan tersebut diberikan saran supaya diambil jalan tengah sehingga tidak ada yang merasa sakit hati.
Terus bagaimana Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menanggapi hal ini ? Ansar membantah dan mengatakan belum pernah membicarakan dengan tokoh siapapun terkait sekdaprov. Ansar mengatakan menyerahkan semuanya ke Pansel yang menyeleksi dan sampai sekarang masih berada di tahap pansel.
“Sekda bukan soal pilihan tapi soal kerja. Ini persoalan kerja,” kata Ansar menjawab pertanyaan beritaibukota.com.
Ansar mengatakan dirinya harus memastikan Sekda itu bisa membantunya bekerja dan bisa kerja keras. “Biar pansel yang memutuskan. Nanti diumumkan,” kata Ansar lagi.
Pastinya sebut Ansar, terkait pemilihan Sekda atau jabatan pada tingkat apapun di Pemprov Kepri tidak ada mahar-mahar. Ansar juga meminta jika ada yang meminta mahar untuk pengisian jabatan eselon untuk melaporkan kepadanya langsung dan Ansar sendiri yang akan melaporkan ke Polisi.
“Pokoknya tak ada faktor ini itu. Tak ada satu pun,” kata Ansar mengakhiri. (nto)