Sabtu, Februari 8, 2025
BerandaKepriDi Balik Insiden KM Melati: Perjuangan Kru dan Keajaiban di Tengah Lautan

Di Balik Insiden KM Melati: Perjuangan Kru dan Keajaiban di Tengah Lautan

Beritaibukota.com,LINGGA – Di balik peristiwa tenggelamnya Kapal Motor (KM) Melati di perairan 20 nautical mile dari Tanjung Jang, Daik, Kabupaten Lingga, tersimpan kisah dramatis tentang perjuangan kru kapal dan momen penyelamatan yang nyaris mustahil.

Senin malam, 27 Januari 2025, KM Melati berlayar dari Tanjungpinang menuju Berau, Kalimantan, membawa enam awak kapal. Mereka tak menyangka bahwa perjalanan itu akan berubah menjadi ujian hidup dan mati.

*)Pertarungan dengan Waktu dan Cuaca

Awalnya, retakan di bawah mesin papan kapal hanya terasa seperti kebocoran kecil. Namun, dalam hitungan menit, air mulai masuk dengan deras. Kru berusaha menutup celah dan menguras air, tetapi ombak besar dan hujan deras membuat usaha mereka sia-sia.

“Air masuk semakin banyak. Kami sudah berusaha mengurangi dengan pompa, tapi ombak terlalu kuat. Semua panik, tapi kami harus tetap tenang,” ungkap Petugas Pos SAR Lingga, Akmal menjelaskan.

Di tengah gelapnya malam dan cuaca ekstrem, mereka sadar bahwa harapan semakin menipis. Radio kapal tak bisa menjangkau sinyal darurat, dan tak ada kapal lain yang merespons panggilan mereka. Dalam situasi seperti ini, hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan mereka.

Ketika air sudah mencapai batas kritis, kru memutuskan untuk menghentikan upaya penyelamatan kapal. Mereka beralih ke cara terakhir menggunakan sinyal senter untuk menarik perhatian kapal yang mungkin melintas.

Berjam-jam mereka bertahan di atas kapal yang mulai tenggelam, berharap ada yang melihat sinyal tersebut. Hingga akhirnya, sekitar pukul 22.00 WIB, Kapal TB Bintan Kharisma 6 melihat kedipan cahaya di kejauhan.

Tanpa ragu, kapal itu mengubah haluan dan mendekat. Selasa pagi, 28 Januari 2025, seluruh awak KM Melati berhasil dievakuasi di koordinat 00.07.964 S-106.00.314 E.

*)Bertahan di Pulau Lingga, Menunggu Kepastian

Kini, para awak kapal berlindung sementara di Pulau Lingga, menunggu perkembangan lebih lanjut. Kapal TB Bintan Kharisma 6 dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke PT. BAI pada 1-2 Februari 2025, dan kemungkinan para korban akan ikut dalam perjalanan tersebut.

“Alhamdulillah semua selamat. Kami menunggu arahan lebih lanjut mengenai evakuasi lanjutan,” ujar Akmal.

Di balik tragedi ini, tersimpan kisah keteguhan kru, keberanian dalam menghadapi maut, dan sebuah keajaiban di tengah laut yang luas. Dalam situasi di mana harapan tampak nyaris hilang, sinyal kecil dari cahaya senter menjadi penyelamat nyawa.

penulis : beritaibukota.com

editor   : redaksi

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.