Jumat, Juni 13, 2025
BerandaPariwisataMangrove Pering Natuna Kawasan Strategis Pariwisata Sediakan Sunset Terindah dan Pemandangan Indah...

Mangrove Pering Natuna Kawasan Strategis Pariwisata Sediakan Sunset Terindah dan Pemandangan Indah Hutan Bakau

Beritaibukota.com,PARIWISATA – Wisata Mangrove Pering. Inilah salah satu lokasi wisata baru di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Lokasi wisata ini awalnya hutan bakau (mangrove) yang tumbuh subur dan hijau di atas air lautan. Namun, keindahannya selalu membuat kagum pengguna transportasi darat yang kebetulan lewat dari sana.

Untuk mengembangkan hutan itu menjadi kawasan wisata, Pemkab Natuna pun jemput bola ke pusat. Setelah melakukan koordinasi yang bagus, akhirnya Kementerian Pariwisata mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mengembangkannya.

Berbagai fasilitas pun dibangun disana. Akhirnya, pada Maret 2022 lalu, lokasi wisata tersebut diresmikan Maret 2022 lalu.

Kini, lokasi wisata Mangrove Pering Natuna ini sudah masuk daftar salah satu Kawasan Strategis Pariwisata dan Daya Tarik Wisata Provinsi Kepri.

Dari letak geografisnya, objek wisata Mangrove Pering ini berada di Ibu Kota Kabupaten Natuna tepatnya di Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur yang tidak jauh dari Ranai yang merupakan ibukota.

Kawasan wisata ini menawarkan hutan bakau sebagai intinya yang tumbuh subur di pinggiran laut. Sehingga, perpaduan keindahan hutan alami dengan laut biru menjadi unggulan objek wisata yang satu ini.

Dan satu lagi kelebihannya adalah suasana sunset terindah yang hilang di ujung bakau-bakau tersebut.

Agar pengunjung bisa menelusuri kondisi hutan bakau tersbeut, telah dibangun jembatan atau pelantar kayu yang dirancang berbentuk Y alias menjadi tiga alur.

Dengan adanya pelantar ini, pengunjung bisa lebih leluasa jalan kaki menikmati pemandangan di sana. Bisa juga berfoto-foto dengan latar hutan hijau.

Benar-benar dirancang untuk lokasi wisata, panjang pelantar yang dibangun lebih 1 Km dengan lebar 2 meter. Dengan jalan selebar itu, dua orang bisa berjalan bersamaan menjejal hutan bakau tersebut.

Adapun posisi tiga jalur pelantar yang dibangun tersebut yakni, dua jalur berada di pinggir pantai yang menghadap ke laut dan membelakangi hutan bakau.

Sedangkan satu jalur lagi dibangun membelah hutan bakau. Sehingga pengunjung bisa berjalan di atas jembatan sambil menikmati pemandangan hutan alami tersebut.

Dan inilah salah satu yang selalu dirasakan pengunjung yang datang kesana, selama berada di lokasi wisata tersebut, pengunjung akan merasa hidup di hutan alami yang rimbun.

Jika mata memandang ke bawah, akan terlihat jelas akar-akar bakau yang menjulang dan berkelok-kelok tanpa arah. Itu akar yang sangat kokoh sehingga bisa bertahan tak terbawa arus.

Hewan-hewan kecil yang lucu ikut menambah pesona tempat itu. Dimana, flora dan fauna akan menyatu disana.

Wisata Mangrove Pering ini merupakan wisata hutan bakau terluas yang ada di Provinsi Kepri. Inilah salah satu alasan lokasi tersebut dijadikan kawasan wisata yang tidak membosankan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Raja Heri Mochrizal SH.MH mengatakan, lokasi wisata di Natuna hadir dengan berbagai keunikannya.

“Lokasi wisata mangrove Pering Natuna menawarkan keindahan alam bakau dan tempat yang sangat indah untuk menunggu sunset,” terangnya.

Meski mengubah hutan bakau menjadi lokasi wisata, namun birunya lautan serta masih terjaga dengan baik menjadikan keindahan kawasan ini menyatu dari semua sisi.

Memang, tambahnya, transportasi tidak selancar ke daerah wisata lainnya. Sebab, untuk sampai ke tempat ini harus naik perayu. Tapi yakinlah, semua akan terbayarkan setelah tiba disana.

Gugusan pulau-pulau kecil juga ikut menambah keindahan pemandangan di Pering. Berbagai bentuk batang bakau dan akarnya menjadi bahan spot untuk berfoto bagi pengunjungnya.
Karena itulah, sudah kepuasan tersendiri bagi pengunjung yang datang kesana bisa membawa pulang fofo-foto dengan spot yang berbeda-beda dan serba indah serta menarik.

Jika ingin semua hutan bakau itu bisa dikelilingi, maka pemerintah atau pengelola harus membangun pelantar lagi hingga ratusan meter atau berkilometer lagi. Sebab, hutan bakau itu memang sangat luas.

Untuk masuk ke dalam Mangrove Pering, wisatawan hanya dikenakan biaya parkir kendaraan bermotor. Rp2 ribu untuk motor dan Rp5 ribu untuk roda empat. Biaya masuk tidak ada.

Pemerintah setempat pun menyerahkan pengelolaan lokasi wisata tersebut kepada kelompok sadar wisata. Pemerintah lokal juga mengakui, masih banyak yang harus dibenahi ke depannya.

Ke depan kawasan itu akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti gazebo, gerbang, parkir dan kios tempat jualan.

Kawasan wisata ini dibuka setiap Sabtu dan Minggu pada pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB. Jadi, siapkan perencanaan Anda untuk berkunjung kesana.

Penulis : beritaibukota.com

editor   : redaksi

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses