Beritaibukota.com,BATAM – Seorang pelaku pemilik Narkotika jenis sabu inisial DK diamankan oleh Tim Opsnal Subdit III Dit Resnarkoba Polda Kepri. Pria ini memiliki dan membawa dan menyimpan kristal bening diduga narkotika jenis sabu seberat 443 gram.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S didampingi Dir Resnarkoba Polda Kepri Kombes Pol Muji Supriyadi, Senin (25/10).
Harry mengatakan kronologis kejadian bermula Kamis (21/10) sekitar jam 20.30 wib. Berdasarkan informasi dari masyarakat dan dilakukan pengembangan, Tim opsnal Subdit III Ditresnarkoba Polda Kepri melakukan upaya paksa penangkapan satu orang laki-laki berinisial DK di Pintu keluar Pasar Aviari Kecamatan Batu Aji Kota Batam.
“Ketika dilakukan penggeledahan ditemukan barang bukti antara lain berupa 1 bungkus plastik hitam yang didalamnya terdapat tas pinggang berwarna biru Merk Groovy, didalam tas tersebut berisikan Alumunium Foil dan terdapat 1 bungkus sabu sekira seberat 443 gram, 1 unit Handphone, 1 unit Mobil Daihatsu Xenia, 1 lembar Fotocopy STNK, dan 1 lembar KTP atas nama pelaku,” kata Harry.
Selanjutnya Tim melakukan pengembangan lebih lanjut ke rumah pelaku di Sei Nayon, Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong, Kota Batam. Saat berada dirumah pelaku tim berhasil menemukan 1 buah deodoran yang didalamnya berisikan 1 bungkus paket sabu sakira seberat 3,5 gram dan 1 bungkus paket sabu sekira seberat 2 gram.
Dari hasil interograsi bahwa barang haram tersebut didapatkan di tempat pembuangan sampah yang berada di Plaza Aviari atas informasi dari seorang laki – laki yang tidak diketahui namanya namun dipanggil dengan sebutan Inisial A. Saat ini A masih dalam daftar pencarian orang sedangkan pelaku dan barang bukti di bawa ke kantor Ditresnarkoba Polda Kepri untuk pemeriksaan lebih lanjut
″Atas perbuatanya tersangka dapat dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan atau pasal 112 ayat (2) dan atau pasal 113 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentang narkotika. Dengan ancaman hukuman mati atau pidana seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 6 tahun atau paling lama 20 tahun,″ kata Harry. (nto)