Beritaibukota.com,PARIWISATA – Vihara Avalokitesvara Graha merupakan vihara yang sudah terkenal baik di Indonesia maupun mancanegara. Vihara ini menjadi salah satu tempat ibadah yang mampu menarik wisatawan dari mancanegara untuk melakukan wisata rohani.
Vihara yang berada di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini disebut sebagai wihara terbesar se-Asia Tenggara. Wihara ini dibangun oleh sebuah yayasan komunitas Tionghoa di Tanjungpinang untuk dijadikan sebagai tempat memperdalam ilmu agama, berguru dan belajar para biksu, sangha, dan guru baik yang datang dari daerah lokal maupun dari luar negeri seperti Tiongkok, Singapura, dan Malaysia.
Bahkan peresmian Vihara Avalokitesvara Graha diresmikan Menteri Agama Republik Indonesia pada bulan Juni 2009. Wihara yang digunakan sebagai tempat ibadah bagi warga keturunan Tionghoa ini juga biasa dijadikan tempat berkunjung bagi wisatawan asing dari Malaysia, Singapura, maupun Thailand.
Vihara Avalokitesvara Graha berada di kilometer 14 Tanjungpinang. Persinya terletak di Kelurahan Air Raja di sebelah kiri Jalan WR Supratman, jalur lintas Tanjungpinang-Tanjung Uban, Batu 14.
Posisinya tidak terlalu jauh dari jalan besar. Bahkan di pintu masuknya yang berdekatan dengan jalan besar terdapat dua Pintu gerbang yang megah dan menjulang tinggi yang menjadi salah satu ciri khas vihara.
Di pintu gerbang terdapat patung singa menyambut para pengunjung untuk memasuki area vihara ini. Sepanjang jalan masuk, pengunjung akan disuguhi taman yang luas yang ditumbuhi beraneka ragam tumbuhan.
Dari Pintu Gerbang para pengunjung sudah langsung bisa melihat kemegahan vihara yang sangat besar. Apalagi setelah memasuki vihara di dalam bangunan utama terdapat sebuah patung Dewi Kuan Yin Phu Sha dalam posisi duduk.
Patung Dewi Kuan Yin Phu Sha ini juga sudah dinobatkan Museum Rekor Indonesia menjadi patung Dewi Kuan Yin terbesar yang ada di dalam ruangan. Tinggi patung itu mencapai 16,8 meter, terbuat dari tembaga dengan berat 40 ton, dan berlapis emas 22 karat.
Dalam vihara ini, juga ditambahkan hiasan-hiasan dinding dan patung dewa-dewi setinggi kurang lebih 3,5 – 4 meter yang berdiri sejajar di kiri dan kanan ruangan menghadap patung Dewi Kuan Yin Phu Sha ditambah lagi suasana hening di dalam wihara yang jauh dari keramaian.
Keberadaan vihara ini dibuka untuk umum. Maka para wisatawan baik lokal maupun mancanegara sudah sangat banyak yang berkunjung. Tak jarang juga warga Pinang di sore hari banyak datang ke tempat ini hanya untuk berkunjung.
Tempatnya yang luas dan indah membuat warga sangat senang mendatangi vihara ini. Bahkan ada yang datang untuk memberi makan ikan yang ada di kolam di sekitar vihara.
Selain gedung utama vihara ternyata di vihara ini juga telah berdiri Pagoda yang cukup besar dan memiliki ketinggian yang cukup tinggi, dan di dalam komplek vihara ini juga dilengkapai dengan gedung kramarotarium yang juga sangat luas.
Vihara ini juga dijadikan menjadi tempat Calon bhikkhu yang mengikuti program Pabajja Samanera. Di vihara ini para bhikkhu tersebut melakukan ritual sujud dengan setiap tiga langkah berjalan dan saat langkah ketiga para bhiksu bersujud hal tersebut dilakukan berulang-ulang mulai pintu gerbang vihara sampai ruang utama Vihara.
Pemiliki vihara ini merupakan salah satu tokoh Tionghoa di Tanjungpinang bernama Hengky Suryawan. Hengky mengatakan Vihara Avalokitesvara Graha sering dijadikan tempat keagamaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad beberapa waktu lalu mengatakan keberadaan Vihara Avalokitesvara Graha di Tanjungpinang yang berdiri megah menjadi salah satu bukti kerukunan umat beragama di Tanjungpinang.
Ansar mengatakan kerukunan umat beragama di Kepri terus terjaga. Dengan selalu cipta kedamaian dan keharmonisan antar umat beragama tentu akan berdampak pada daya tarik sektor wisata.
Terbukti kata Ansar, Vihara Avalokitesvara Graha di Tanjungpinang mampu menyerap banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Tanjungpinang.
penulis : beritaibukota.com
editor : redaksi
