Beritaibukota.com – Bakal calon Ketua Umum Rumpun Batak Bersatu (RBB) Tanjungpinang, dr. Anthoni Simatupang melakukan pendaftaran di Kantor Sekretariat Kantor RBB Tanjungpinang, Kijang Lama, Kilometer 6, Selasa (16/3).
Berkas pendaftaran Anthoni Simatupang diterima langsung Ketua Pansel Ketua Umum RBB, Anton Silitonga didampingi beberapa anggota pansel.
Selanjutnya berkas Anthoni akan diverifikasi Tim Pansel untuk dinyatakan layak tidaknya diajukan untuk dipilih para pemegang hak suara nantinya.
Tim Pansel Ketua Umum RBB Tanjungpinang dalam hal ini juga memberi ruang media kepada semua tokoh yang mengikuti pendaftaran calon Ketua Umum RBB Tanjungpinang.
Anton Silitonga mengatakan ini bertujuan agar semua warga Batak di Tanjungpinang terlebih dahulu mengenal calon ketua yang akan dipilih nanti.
Sebagai orang yang pertama mendaftar, berikut sedikit informasi mengenai dr Anthoni Simatupang.
Anthoni Simatupang kelahiran Siantar, 16 Oktober 1961. Saat ini berprofesi sebagai dokter di RSUP Provinsi Kepri. Awal menginjakkan kaki di Tanjungpinang sejak SMA tahun 1977. Meniti karir di Tanjungpinang tahun 1990 di RSUD Tanjungpinang. Anthoni juga sempat pindah tempat kerja ke Tambelan, Kijang, Lingga, balik lagi ke Tanjungpinang, pindah lagi ke Karimun dan akhirnya menetap kerja di Tanjungpinang sampai saat ini.
Anthoni yang memiliki istri boru Simanjuntak ini memiliki keinginan memimpin warga Batak di Tanjungpinang.
“Pada dasarnya saya ingin warga Batak di Tanjungpinang bisa berperan aktif membangun Tanjungpinang, ” ungkapnya.
Kepedulian sesama warga Batak di Tanjungpinang menurutnya harus lebih ditingkatkan. Warga Batak harus menunjukkan bahwa kita ada di Tanjungpinang.
RBB juga harus lebih bisa meningkatkan kesejahteraan warga Batak. Caranya dengan saling mengisi dan saling peduli. Untuk itu harus ditingkatkan simpati terlebih dahulu satu sama lain. Karena jika kita mau peduli sama orang lain maka orang lain akan peduli sama kita.
Dalam pemikirannya, konsep dalam menggali potensi salah satu yang harus lebih digerakkan. Dalam artian bagaimana nantinya RBB bisa mengumpulkan orang berpotensial untuk memajukan orang Batak sendiri. Apalagi sejauh ini banyak tokoh orang Batak di Tanjungpinang yang memiliki potensi luar biasa. Potensi ini yang harus digerakkan sehingga lebih berperan dan peduli kepada semua warga Batak.
Sebagai orang yang berprofesi dibidang kesehatan, Anthoni sudah memiliki beberapa rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang jika terpilih Ketua Umum RBB.
Jangka pendek yang pertama yaitu mengumpulkan data base semua warga Batak di Tanjungpinang.
Jangka menengahnya yaitu satu, RBB harus memiliki satu unit usaha berupa klinik BPJS. Kedua, RBB harus memiliki program pemberian bantuan pendidikan bagi warga kurang mampu, dan ketiga peningkatan SDM.
Sementara untuk jangka panjang, RBB harus memiliki fiisik yang bisa mencerminkan persatuan RBB. Seperti halnya taman budaya, tugu Batak atau Sopo Godang yang mencerminkan ke Batakan.
Salah satu faktor penting lainnya yang akan dilaksanakan jika terpilih menjadi Ketua Umum RBB yaitu bagaimana RBB bisa memiliki data base pendonor darah. Sejauh ini dilihat banyak warga Batak kesulitan kebutuhan darah dan susah mencarinya.
Anthoni berencana mau membangkitkan anak muda untuk mau mendonorkan darah. Dengan begitu ke depan mereka akan jadi pendonor sukarela. Untuk itu RBB akan memiliki data base pendonor darah baik untuk warga Batak maupun warga di Tanjungpinang lainnya yang membutuhkan. Dengan begitu RBB juga bisa berfungsi untuk masyarakat Tanjungpinang secara keseluruhan.
“Tapi pastinya itu adalah pola pikir dan bagaimana nanti hasilnya akan ditentukan hasil kesepakatan semua pengurus RBB nantinya, ” kata Anthoni.
Sementara itu Anton Silitonga berharap kepada tokoh Batak lainnya agar bersedia mengikuti pendaftaran bakal calon Ketua Umum RBB Tanjungpinang. Anton yakin selain Anthoni Simatupang masih banyak lagi calon yang juga memiliki potensi yang bisa memajukan RBB untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran warga Batak di Tanjungpinang khususnya. “Kami Pansel masih menanti kehadiran tokoh Batak sampai pendaftaran ditutup, ” ungkap Anton Silitonga. (Rinto Situmorang)