Beritaibukota.com,TANJUNGPINANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, menegaskan bahwa sektor pariwisata harus menjadi penggerak utama ekonomi daerah. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
“Pariwisata harus menjadi sektor yang menggerakkan ekonomi daerah. Kita harus memanfaatkan potensi besar ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Zulhidayat dalam acara Koordinasi Statistik Pariwisata dan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 (SE2026), Rabu (4/12).
Zulhidayat mengungkapkan tiga strategi utama untuk mencapai target tersebut. Salah satunya adalah memperkuat sektor UMKM sebagai pendukung industri pariwisata.
“UMKM adalah bagian penting dalam ekosistem pariwisata. Produk lokal Tanjungpinang harus dikembangkan agar menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara,” jelas Zulhidayat.
Ia juga menyoroti kekuatan Tanjungpinang dalam sejarah dan budaya, terutama Pulau Penyengat sebagai tempat kelahiran Gurindam 12 dan cikal bakal bahasa Indonesia. “Pemda berperan sebagai fasilitator, kita perlu bekerja bersama untuk mengoptimalkan potensi ini,” tambahnya.
Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Tanjungpinang, Salman, melaporkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Oktober 2024 mencapai 44.805 orang.
“Untuk data wisatawan nusantara (wisnus), kami masih menunggu hasil dari BPS. Mereka menggunakan formula khusus, seperti pintu masuk dan tingkat hunian hotel. Kami yakin data tahun depan akan lebih akurat,” ujar Salman.
Salman juga mengakui bahwa meskipun Batam unggul dalam wisata belanja, Tanjungpinang memiliki daya tarik dengan wisata budaya dan sejarah. “Pulau Penyengat adalah destinasi favorit, terutama bagi wisatawan asal Malaysia,” ujarnya.
Disbudpar Tanjungpinang kini memperkenalkan paket wisata edukasi berbasis sejarah dan budaya Melayu di Pulau Penyengat. Program ini akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri dan dimasukkan ke dalam kurikulum Merdeka P5.
“Targetnya, sekitar 30.000 siswa SMA/SMK di Batam akan mengikuti kegiatan studi lapangan di Pulau Penyengat. Draft kerja sama sudah disusun, dan program ini akan memberi pengalaman langsung bagi siswa untuk mempelajari sejarah dan budaya Melayu,” tutup Salman.
Dengan berbagai upaya strategis ini, Tanjungpinang diharapkan mampu menjadikan sektor pariwisata sebagai lokomotif utama pertumbuhan ekonomi, sekaligus memperkuat identitas budaya Melayu di kancah nasional dan internasional.
penulis : beritaibukota.com
editor : redaksi