Beritaibukota.com,- Sebanyak 50 orang wartawan yang sudah selesai melakukan pelatihan “In House Training Jurnalistik Maritim Berwawasan Kebangsaan” mulai 20-22 September bakal menggelar peliputan khusus. Peliputan khusus atau liputan kolaboratif dimulai hari ini, Rabu (22/9) hingga satu minggu ke depan.
Adapun tema khusus yang akan disajikan dalam penulisan nanti terkait apa saja yang berkaitan dengan kemaritiman di Kepri.
50 orang wartawan telah dibagi menjadi 10 kelompok dan masing-masing kelompok bebas menentukan fokus peliputan asalkan berkaitan dengan kemaritiman di Kepri. Setiap dua kelompok akan didampingi oleh seorang fasilitator dari UPN ‘Veteran’ Yogyakarta yang berlatar belakang wartawan. Mereka adalah Panji Dwi Arsianto, Sika Nur Indah, Khuswatun Khasanah, Senja Yustisia dan Kurnia Arofah.
Para fasilitator akan membimbing para peserta agar liputan mereka lebih fokus dan memenuhi standar liputan berkedalaman. Nantinya karya-karya 10 kelompok akan dipublikasikan di media mereka masing-masing dan selanjutnya akan dibukukan.
“Setelah mendapat berbagai materi mengenai keamanan maritim, jurnalisme data, teknik wawancara, kode etik jurnalistik dan teknik liputan berkedalaman, maka hari ini mereka akan memulai tugas liputan kolaboratif setiap kelompok,” ujar Direktur LPKW UPN ‘Veteran’ Yogyakarta, Susilastuti.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Kepri In House Training Jurnalistik Maritim Berwawasan Kebangsaan, Saibansah Dardani menambahkan, dalam liputan kolaboratif ini, para peserta diminta untuk sementara waktu menanggalkan ego media masing-masing. Karena dalam kelompok ini, mereka telah menjadi satu tim meski berasal dari berbagai media.
“Semua peserta tidak boleh lagi membawa ego medianya sendiri, karena sekarang mereka bekerja dalam satu tim dengan fokus liputan yang telah mereka sepakati bersama,” ujar Assesor Uji Kompetensi Wartawan LPKW UPN ‘Veteran’ Yogyakarta itu.
Sebelum melakukan liputan kolaboratif, para peserta telah mendapat pemaparan dari Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Internasional Dewan Pers, Agus Sudibyo yang menyampaikan materi berjudul, “Pers dan Liputan Isu Perbatasan Negara”. Kemudian, paparan mengenai isu-isu security maritim yang disampaikan oleh pakar keamanan maritim Dr. Nicolaus Loy, MA.
Pada hari kedua, paparan mengenai kode etik jurnalistik disampaikan oleh Susilastuti, jurnalisme data disampaikan oleh Agung Prabowo, teknik wawancara disampaikan oleh Arif Wibawa dan ditutup dengan pemaparan mengenai teknik liputan berkedalaman oleh Saibansah Dardani.
Pada sesi pembukaan di hari pertama, Konsul dan Pejabat Utama Konsulat Amerika Serikat (AS) Medan, Gordon S. Church mengatakan, pihaknya sangat menghargai dan menghormati peran pers dalam mengawal kedamaian di Laut Cina Selatan. Tentu saja, melalui karya-karya jurnalistik yang mereka hasilkan. Untuk itu, Church pun tak sabar ingin membaca karya jurnalistik para wartawan perbatasan Kepri itu. (nto)