Rabu, April 30, 2025
BerandaBintanDispar Kepri Siap Bina BUMDes Kembangkan Desa Wisata

Dispar Kepri Siap Bina BUMDes Kembangkan Desa Wisata

Beritaibukota.com,BINTAN – Dinas Pariwisata Kepri siap membina BUMDes yang ingin mengembangkan desa wisata. Saat ini Gubernur Kepri juga sedang menggesa pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

BUMDes juga diharapkan bisa membidik sektor pariwisata sebagai usaha pengembangan. Buralimar mengatakan Dinas Pariwisata Kepri telah siap membantu BUMDes dari segi manajemen.

Kepala desa sebut Buralimar perlu dikembangkan wawasan manajemen sehingga bisa mengembangkan desa untuk membidik sektor wisata.

“Kalau wawasannya sudah makin luas dan manajemennya semakin mantap maka pengembangan desa wisata akan lebih cepat terealisasi,” kata Buralimar, Jumat (8/10).

Untuk mengimbangi hal itu, bagi desa yang ingin mengembangkan wisata sebagai usaha, dapat mengajak Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang sudah ada. “Kalau desa membentuk BUMDes pariwisata, sebaiknya memanfaatkan Pokdarwis sebagai tenaga pelaksana. Mereka sudah terdidik,” tambah Buralimar.

Pokdarwis sudah terbiasa mengelola objek wisata. BUMDes dapat menggandeng Pokdarwis dengan sistem bisa bagi hasil. Saat ini setidaknya ada 30 desa yang sedang mengembangkan desa wisata. Namun Buralimar tidak yakin, kesemuanya dapat bertransformasi menjadi desa wisata yang mandiri.

Pasalnya, ada banyak instrumen yang tak terpisahkan untuk menjadi desa wisata. Yang utama adalah 3A, yaitu atraksi, amenitas dan aksebilitas. Untuk memenuhi aspek tersebut, desa wisata tak hanya harus punya objek atau atraksi wisata, tapi juga memiliki lahan tersendiri.

“Seperti gurun pasir di Busung, itu lahan milik pihak swasta yang dikelola oleh masyarakat. Mungkin saat ini diperbolehkan untuk dikelola, tapi sampai kapan. Nanti ada saatnya akan diambil kembali oleh pemiliknya. Ini yang akan menjadi masalah,” ungkap pria yang gemar tanaman aglonema ini.

Karena itu, jika pemerintah desa ingin mengembangkan desa wisata, kepemilikan lahan harus jelas dimiliki oleh pemerintah desa atau pemerintah kabupaten/kota. “Jangan sampai nanti sudah bangun toilet di lokasi wisata dengan dana desa, sudah maju, tiba-tiba diambil kembali oleh pemiliknya,” terang Buralimar.

Mengelola BUMDes dengan usaha di sektor pariwisata memang bukan hal mudah. Harus benar-benar dipersiapkan secara matang. “Kalau bicara BUMDes pariwisata ini bisa tiga hari tiga malam kita ngomongnya. Kompleks sekali,” sebut Buralimar. (*/nto)

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.