Selasa, Desember 3, 2024
BerandaKepri"Emas Putih" Kepri Terus Mengkilap, Potensi Ekspor Sarang Walet Kian Menjanjikan

“Emas Putih” Kepri Terus Mengkilap, Potensi Ekspor Sarang Walet Kian Menjanjikan

Beritaibukota.com,KEPRI – Sarang burung walet (SBW), yang dikenal sebagai “emas putih,” terus menunjukkan potensi ekonomi tinggi sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan Kepulauan Riau (Kepri). Dengan meningkatnya permintaan dunia, kualitas SBW asal Kepri pun terus diprioritaskan agar dapat bersaing di pasar internasional.

Untuk mendukung peningkatan kualitas dan strategi ekspor SBW, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertemakan “Perkuat Strategi Hilirisasi dan Peluang Pasar Ekspor SBW Dalam Mendukung Ketahanan Pangan.” Acara ini berlangsung di Ballroom Hotel Santika, Rabu (13/11).

Herwintarti, Kepala Karantina Kepri, menyatakan bahwa FGD ini adalah upaya nyata Karantina Kepri untuk terus mendorong dan mengawal mitra usaha karantina dalam memperluas pasar ekspor SBW.

“Karantina Kepri berkomitmen untuk memfasilitasi ekspor SBW dengan tetap memastikan pemenuhan persyaratan karantina di negara tujuan,” jelas Herwintarti.

Berdasarkan data dari Indonesia Quarantine Automation System (IQFAST), hingga Agustus 2024, ekspor SBW dari Kepri tercatat mencapai 95 pengiriman dengan volume hampir 2.350 kilogram, senilai Rp32,9 triliun. Angka ini mencerminkan potensi besar yang dapat berkontribusi terhadap ekonomi daerah dan nasional, seiring dengan peningkatan daya saing SBW di pasar internasional.

Herwintarti juga menegaskan pentingnya pemantauan berkala oleh Karantina Kepri terhadap pelaku usaha SBW, khususnya di Batam, guna memastikan seluruh proses sesuai dengan standar internasional.

“Monitoring rutin ini adalah bentuk asistensi langsung Karantina Kepri kepada pelaku usaha SBW, baik dari segi administrasi maupun teknis, termasuk jaminan sanitasi melalui Health Certificate. Hal ini sejalan dengan tren positif peningkatan ekspor SBW yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan nasional,” tambahnya.

Hasil diskusi FGD ini berfokus pada peningkatan ketelusuran produk melalui sistem hilirisasi yang integratif, serta harmonisasi antar pelaku industri untuk menjaga keberlanjutan dan stabilitas ekspor SBW. Kestabilan ini penting untuk mengimbangi tingginya permintaan, sekaligus melindungi ekosistem sarang burung walet di Kepri.

penulis : beritaibukota.com

editor   : redaksi

ARTIKEL TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.