Beritaibukota.com,KEPRI – Enam Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Se-Kepulauan Riau (Kepri), bulat mengusung Hj Marlin Agustina, sebagai Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Kepri. Sudah setahun berlalu belum ada tanda-tanda digelar musyawarah daerah (musda).
Diganjal atau terganjal? Entahlah. Yang jelas, kepengurusan Kawarda Gerakan Pramuka Kepri sudah berakhir pada 5 Desember 2021 lalu. Hal ini tertuang dalam SK Nomor 178/2016 yang dikeluarkan Kwartir Nasional.
Tugas selanjutnya adalah, memilih ketua kwarda yang baru, melalui musda. Untuk itu, dilakukanlah persiapan.
Ketua Dewan Kehormatan Kwarda Pramuka Kepri Nur Syafriadi, Rabu (21/9), mengatakan sesuai dengan surat pemberitahuan tanggal 6 September 2021, keluar dua surat yakni tentang pelaksanaan musda pada 3 September 2021. Setelah itu disusul surat kedua tanggal 6 September 2021 yang isinya pengurus Kwarda meminta nama-nama calon ketua Kwarda Kepri.
Hasilnya, 6 dari 7 Kwarcab kabupaten/kota se-Kepri, bulat mengusulkan Hj Marlin Agustina sebagai Ketua Kwarda Kepri.
Entah kenapa, mestinya setelah itu digelar musda pada 6 – 17 September 2021. Namun tak terlaksana. Hingga tiba-tiba pada 17 Desember 2021, keluar surat pengunduran musda sampai batas waktu tak ditentukan. Bahkan disusul surat perpanjangan kepengurusan dari Kwarda Kepri.
Hingga setahun berlalu, pada 12 September 2022 keluar lagi surat dari Kwarda Kepri ke seluruh Kwarcab se-Kepri, bahwa akan melaksanakan Musda tanggal 28-30 September 2022, dan minta nama-nama usulan Ketua Kwarda Kepri paling lambat tanggal 20 September nanti.
Lagi-lagi Kwarcab se-Kepri selain Bintan, bulat mengusung nama Hj Marlin Agustina, sebagai ketua Kwarda. Dan seperti yang sudah diduga, musda kembali ditunda
“Sudah setahun belum juga musda (Kwarda) Pramuka Kepri terlaksana. Malu juga kita sama adik-adik Pramuka,” ujar Nur Syafriadi, .
Sebenarnya ada apa dengan Kwarda Pramuka Kepri yang menunda terus pelaksanaan musda? Nur mengatakan wajar saja jika publik bertanya, apa benar Marlin yang juga Wakil Gubernur Kepulauan Riau, itu diganjal? (redaksi)