Beritaibukota.com,TANJUNGPINANG – Banyak masyarakat Tanjungpinang mungkin merasa penasaran dengan sosok Raja Ariza. Meskipun sudah ada yang mengenalnya secara dekat, bagi sebagian orang, Raja Ariza hanyalah sosok yang sekilas lewat dalam kehidupan mereka. Namun, di balik kesan pertama yang sederhana, tersimpan cerita tentang seorang keturunan bangsawan yang memiliki warisan sejarah besar.
Dalam kesehariannya, Raja Ariza mungkin terlihat seperti warga biasa, sederhana, ramah, dan mudah bergaul dengan berbagai kalangan. Namun, siapa sangka bahwa ia adalah keturunan langsung dari Raja Haji Fisabilillah, pahlawan nasional yang dikenal dari Kepulauan Riau. Raja Ariza adalah keturunan ketujuh dari sosok yang telah berjasa besar dalam sejarah perjuangan melawan penjajah.
Meskipun memiliki darah bangsawan, Raja Ariza tidak pernah menjadikan statusnya sebagai alasan untuk bersikap eksklusif. Ia lebih memilih untuk hidup dan bergaul sebagai bagian dari masyarakat umum, menunjukkan kerendahan hati yang diwariskan dari leluhurnya. Garis keturunan Raja Ariza berasal dari Raja Ahmad, yang merupakan anak dari Raja Haji Fisabilillah, pahlawan yang juga menjabat sebagai Yang Dipertuan Muda Riau IV.
Lebih jauh ke atas dalam silsilah keluarga, terdapat Daeng Celak, ayah dari Raja Haji Fisabilillah, yang merupakan Yang Dipertuan Muda Riau II. Posisi ini, yang merupakan yang kedua tertinggi dalam struktur kerajaan, dipegang oleh keluarga Bugis yang bergelar Raja, sementara posisi tertinggi dengan gelar Sultan dipegang oleh Melayu. Perjanjian ini dikenal sebagai ‘Perjanjian Abadi’ antara pihak Melayu dan Bugis, yang menjadi dasar kuat dalam sejarah Kerajaan Melayu Riau-Lingga.
Kerajaan ini berdiri selama lebih dari tujuh abad, hingga akhirnya menjadi bagian dari Indonesia modern. Dari garis keluarga ini, tiga pahlawan nasional diakui oleh pemerintah Indonesia: Raja Haji Fisabilillah diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1997, Raja Ali Haji pada tahun 2004, dan Sultan Mahmud Riayat Syah II pada tahun 2017.
Raja Ariza, dengan warisan sejarah yang kaya, juga berperan aktif dalam melestarikan budaya dan adat istiadat melalui keterlibatannya dalam Lembaga Adat Melayu (LAM) sebagai penasihat. Pengalaman panjangnya sebagai ASN selama 37 tahun juga menunjukkan dedikasi dan kontribusinya yang signifikan terhadap komunitasnya.
Raja Ariza bukan hanya seorang keturunan bangsawan; ia adalah seorang penjaga warisan sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh leluhurnya. Dan di tengah kehidupan modern Tanjungpinang, ia tetap membawa semangat dan kebanggaan sebagai penerus dari seorang pahlawan nasional.
penulis : beritaibukota.com
editor : redaksi