Beritaibukota.com,TANJUNGPINANG – Di tengah gemerlap kehidupan modern Tanjungpinang, terdapat sebuah kisah yang memancarkan cahaya sejarah dan kehormatan. Kisah ini dimulai dari seorang pahlawan besar, Raja Haji Fisabilillah, Yang Dipertuan Muda Riau IV, yang dikenal sebagai pahlawan nasional dari Kepulauan Riau. Melalui darah keturunannya, warisan kebanggaan ini terus dilestarikan hingga saat ini.
Raja Haji Fisabilillah memiliki seorang anak bernama Raja Haji Ahmad Engku Haji Tua. Raja Haji Ahmad, sosok yang dihormati, menjadi titik awal silsilah keturunan kerajaan ini. Ia memiliki tujuh anak, di antaranya Raja Abd Hamid yang sangat penting dalam sejarah keluarga. Raja Abd Hamid dikaruniai tiga anak: Raja Mutalib, Raja Haji Isa, dan Raja Hawa.
Di antara ketiga anak tersebut, Raja Haji Isa melahirkan tiga anak: Raja Zam, Raja Oyah, dan Raja Jemaje. Raja Jemaje, dengan dua anak, Raja Zainab dan Raja Muhammad Asyura, menyimpan banyak cerita sejarah dalam darahnya.
Raja Muhammad Asyura dikenal dalam catatan keluarga sebagai sosok penting yang memiliki sebelas anak. Salah satunya adalah Drs. Raja Ariza, yang kini dikenal luas di Tanjungpinang. Raja Ariza tidak hanya mewarisi nama besar tetapi juga membawa semangat dan dedikasi yang diwariskan oleh leluhurnya.
Silsilah keluarga Raja Ariza mencerminkan keterhubungan mendalam dengan sejarah kerajaan. Dari Raja Haji Fisabilillah hingga Drs. Raja Ariza, setiap generasi menghidupkan semangat kepemimpinan dan pelayanan kepada masyarakat.
Catatan keluarga yang disusun oleh Raja Muhammad Asyura Bin Raja Ibrahim, serta referensi dari Raja Adnan Salman dan H.T. Abd. Rahman Yusuf, menunjukkan bahwa silsilah ini adalah perjalanan panjang yang melibatkan tanggung jawab dan dedikasi. Gelar “Raja” dalam keluarga ini menunjukkan hubungan erat dengan suku Bugis dan peran mereka dalam Kesultanan Riau-Lingga, di mana gelar Raja dan Sultan mengindikasikan peran pemerintahan.
Cerita tentang Raja Ariza dan keturunannya tetap hidup di tengah kota Tanjungpinang yang berkembang pesat, menghubungkan masa lalu dengan masa depan. Setiap langkah dan keputusan yang diambil oleh Raja Ariza mencerminkan warisan sejarah dan kebanggaan yang dibangun oleh Raja Haji Fisabilillah dan keluarganya. Seperti yang dinyatakan oleh Raja Ariza, “Kalau yang disebut Raja berarti keturunan Bugis, di garis keturunan Kesultanan Riau-Lingga ada kekuasaan pemerintahan yang diemban oleh dipertuan besar dan yang dipertuan muda.”
Dengan membawa warisan tersebut ke masa kini, Raja Ariza melanjutkan kisah yang dimulai oleh leluhurnya, menjadikannya bagian integral dari identitas dan sejarah Tanjungpinang yang berharga.
penulis : beritaibukota.com
editor  : redaksi