Di pesisir Tanjungpinang, di tengah tantangan kemiskinan yang menggerogoti , muncul sebuah inisiatif dari Calon Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah yang penuh harapan untuk memperbaiki kehidupan para lansia dan kaum ibu.
Beritaibukota.com, TANJUNGPINANG – Banyaknya warga yang hidup dalam keterbatasan, perhatian terhadap kaum lansia semakin mendesak. Mereka bukan hanya sekadar orang tua, tetapi juga penyimpan pengalaman dan kebijaksanaan yang berharga bagi masyarakat.
Sebagai calon pemimpin, Lis berinisiatif bersama tim untuk memberikan insentif bagi lansia dan janda tidak mampu.
“Dalam pandangan kami, dukungan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, yang seringkali terabaikan. Kami percaya, dengan memberikan insentif, lansia akan merasa lebih dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada masyarakat,” ujar calon wali kota nomor urut dua ini.
Lis berencana untuk membangun Taman Lansia dan Pusat Kreativitas Lansia di Pamedan. Taman ini bukan hanya sekadar tempat berkumpul, tetapi juga ruang yang dirancang khusus untuk aktivitas yang memberdayakan lansia.
Dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup yang kini mencapai sekitar 78 tahun, lansia di Tanjungpinang perlu memiliki wadah untuk mengisi waktu dengan hal-hal yang positif.
Dalam taman ini, akan menyediakan fasilitas seperti perpustakaan untuk belajar lebih dalam tentang agama dan pengetahuan lainnya.
“Kami juga akan membuka kelas-kelas kreatif, seperti menjahit, sulam, dan rajutan, sehingga lansia tidak hanya menghabiskan waktu dengan mengurus cucu, tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan dan kreativitas mereka,” ujar Lis.
Bukan hanya itu, pasangan calon kepala daerah yang sangat diidamkan warga Tanjungpinang ingin menginginkan Tanjungpinang menjadi pusat percontohan bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
Dengan menggerakkan ekonomi lokal, mereka berharap kegiatan di taman ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat, seperti pasar produk kreatif yang dihasilkan oleh lansia.
Salah satu tantangan yang mereka hadapi jika terpilih nanti adalah memastikan data tentang lansia dan penerima bantuan selalu terupdate.
Melalui Kartu Tanjungpinang Berbenah, mereka akan mengintegrasikan data dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran.
Jika data ini tidak terupdate, maka persoalan kemiskinan tidak akan teratasi dengan baik. Oleh karena itu, Lis berkomitmen untuk memastikan APBD fokus pada kesejahteraan masyarakat kecil.
“Infrastruktur mungkin dibangun dengan anggaran dari APBN, tetapi kami percaya bahwa kesejahteraan masyarakat kecil harus didorong melalui APBD. Kami ingin setiap orang, terutama lansia, merasa bahwa mereka memiliki tempat dan peran dalam masyarakat,” ujar Lis.
Program ini adalah tentang memberi suara kepada lansia, tentang menghargai jasa mereka, dan tentang menciptakan lingkungan yang mendukung mereka untuk terus berkarya.
Dengan Taman Lansia dan Pusat Kreativitas ini, Lis berharap dapat mengubah stigma tentang lansia menjadi sebuah kekuatan yang berharga bagi komunitas.
“Kita semua bisa berkontribusi untuk mewujudkan ini, dan saatnya bagi Tanjungpinang untuk berbenah dan melangkah maju,” ujar Lis dengan penuh harapan.***